Rabu, 11 Maret 2020

PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS MAHASISWA PASCA SARJANA STIE GANESHA JAKARTA


Sulaiman
Abstrak
Tujuan Penelitian : (1) Untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap loyalitas mahasiswa pasca sarjana STIE Ganesha Jakarta (2) Untuk mengetahui pengaruh kepuasan terhadap loyalitas mahasiswa pasca sarjana STIE Ganesha Jakarta, (3) Untuk mengetahui pengaruh langsung atau tidak langsung bauran pemasaran dan kepuasan terhadap loyalitas mahasiswa pasca sarjana STIE Ganesha Jakarta.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa pasca sarjana semester 1 dan 3 tahun angkatan 2017 dan 2018 STIE Ganesha Jakarta, sampel diambil dengan menggunakan rumus Slovin. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian adalah Probability Sampling jenis simple random sampling. Jumlah sampel yang digunakan oleh peneliti adalah 90 mahasiswa pasca sarjana STIE Ganesha Jakarta. Alat analisis menggunakan Uji asumsi klasik, Analisis Koefisien Determinasi dan Path Analysis.
Kesimpulan  (1) Variabel Bauran Pemasaran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Loyalitas mahasiswa pasca sarjana STIE Ganesha Jakarta. Artinya jika bauran pemasaran baik maka tidak berpengarunh pada meningkatnya loyalitas mahasiswa, apabila pelayanan menurun maka loyalitas mahasiswa tidak menurun. (2) Variabel Kepuasan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Loyalitas mahasiswa pasca sarjana STIE Ganesha Jakarta. Artinya bahwa jika kepuasan baik maka akan meningkatkan loyalitas mahasiswa, apabila kepuasan menurun maka loyalitas mahasiswa juga akan menurun. (3) Variabel Bauran Pemasaran berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan. (4) Variabel Bauran Pemasaran berpengaruh tidak langsung terhadap loyalitas, yakni melalui variabel kepuasan. Artinya loyalitas mahasiswa pasca sarjana STIE Ganesha Jakarta dapat dipengaruhi secara tidak langsung melalui variabel baruan pemasaran dan kepuasan, dengan demikian variabel kepuasan bisa disebut sebagai mediating atau intervening. 
Kata Kunci: Bauran Pemasaran, Kepuasan dan Loyalitas.
1.    Pendahuluan
Pasar dunia bisnis jasa saat ini terutama jasa pendidikan tinggi semakin kompetitif. Jika institusi pendidikan tinggi hanya memprioritaskan pengukuran pada kepuasan pelanggan saja tidaklah cukup, yang lebih diperlukan lagi yaitu loyalitas pelanggan dalam hal ini mahasiswa. Dalam dunia bisnis, loyalitas pelanggan bisa untuk memprediksi niat membeli dan tingkat intensi pembelian dari konsumen sehingga akan berdampak menambah pendapatan dan kepentingan perusahaan. Maka, dalam dunia pendidikan loyalitas mahasiswa sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup dan eksisnya suatu perguruan tinggi.
Sebab mahasiswa yang memiliki loyalitas tinggi akan selalu setia dan melakukan rekomendasi yang positif serta mendorong teman, saudara maupun masyarakat lain untuk menggunakan jasa pendidikan yang telah dialaminya. Selain itu mereka dimungkinkan akan kembali menjadi pelanggan dengan melanjutkan pendidikan lebih tinggi di Perguruan Tinggi yang telah ditempuh karena merasa harapanya sudah terpenuhi. Pelanggan atau mahasiswa yang merasa harapannya terpenuhi akan merasa puas dan memiliki persepsi yang positif terhadap kualitas jasa pendidikan yang telah diberikan. Wahyuningsih dalam Setiawan, A. Fudholi, dan Satibi (2016) mengemukakan bahwa, mahasiswa adalah pelanggan yang langsung dipengaruhi karena berpartisipasi dalam proses produksi dan penyajian sehingga perguruan tinggi dalam memberikan layanan pendidikan harus berusaha memahami serta memenuhi kebutuhan mahasiswa selaku pelanggannya dan melibatkan interaksi yang tinggi antara penyedia jasa dan pemakai jasa guna menumbuhkan loyalitas.
Loyalitas mahasiswa sebagai konsumen di sebuah perguruan tinggi dipengaruhi banyak faktor salah satunya kepercayaan mahasiswa. Kepercayaan merupakan kunci untuk menjaga dan memelihara hubungan jangka panjang antara mahasiswa dan perguruan tinggi untuk mempertahankan loyalitas konsumennya (Morgan & Hunt dalam Setiawan, A. Fudholi, dan Satibi, 2016:116).
Melalui program peningkatan kualitas jasa pendidikan akan tercipta kepuasan mahasiswa. Kepuasan mahasiswa merupakan kekuatan psikologis dan pada akhirnya muncul loyalitas yang diharapkan. Sebagai suatu lembaga pendidikan tinggi, perguruan tinggi dikelola dengan berpedoman pada kepentingan sivitas akademika yang terdiri dari mahasiswa, tenaga pengajar dan karyawan. Dalam pelaksanaannya, pengelolaan perguruan tinggi harus bersinergi antara komponen satu dengan komponen yang lainnya guna mendukung keberhasilan visi dan misi dari program perguruan tinggi serta peningkatan kulitas layanannya. Peningkatan kualitas layanan diukur melalui terpenuhinya kebutuhan dan harapan pengguna. Hal untuk mengetahui harapan dan kebutuhan konsumen dengan memberikan produk yang dapat memuaskan konsumen sesuai atau melebihi ekspektasinya.
Meskipun kepuasan pelanggan diperlukan bagi kesuksesan bisnis, namun itu saja tidak cukup untuk membangun loyalitas. Pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas tergantung pada konteksnya. Kepuasan konsumen akan secara langsung mempengaruhi loyalitas ketika konsumen dapat mengevaluasi kualitas pengalaman mereka terhadap suatu produk atau jasa (Selnes dalam Putu & Fudholi, 2016).
Bauran pemasaran menurut (Kotler dalam Putu & Fudholi, 2016) adalah sekumpulan alat pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran dianggap sebagai salah satu unsur strategi yang paling potensial di dalam memasarkan produk. Strategi bauran pemasaran yaitu : produk, harga, promosi dan tempat sangat berperan terutama pada keadaan persaingan yang semakin tajam dan perkembangan akan permintaan barang (Singh dalam Putu & Fudholi, 2016). Keadaan persaingan yang sangat tajam dewasa ini terutama dalam pasar pembeli, peranan penetapan harga dan promosi penjualan sangat penting terutama untuk membangun komitmen dan loyalitas pelanggan umumnya konsumen memilih karena produk yang berkualitas, mudah dibeli, tergiur dengan promosi yang dilakukan hasil pelayanan yang memuaskan, dan lain-lain.
Pascasarjana STIE Ganesha Jakarta merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang berada di kawasan perkotaan di Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Propinsi Banten, yang berperan menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan berbiaya terjangkau dari lapisan ekonomi menengah ke bawah. Meskipun berada ditengah-tangah pesaing perguruan tinggi swasta dan negeri, Pascasarjana STIE Ganesha tetap memiliki daya tarik dengan mengedepankan promosi dan kualitas pelayanan. Saat ini Pascasarjana STIE Ganesha memiliki 7 (tujuh) prodi yaitu prodi Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), Manajemen Keuangan, Pemasaran Audit, Manajemen Pendidikan, Manajemen Pemerintahan, Manajemen Hospitality & Pariwisata, dan Manajemen Informatika. Namun, hanya 3 (tiga) prodi yang memiliki mahasiswa yaitu prodi Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), Manajemen Keuangan, dan Manajemen Pendidikan. Berikut data mahasiswa Pascasarjana STIE Ganesha Jakarta.
Melalui visi STIE Ganesha Jakarta, menjadi institusi yang taat azas, terpercaya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan misi STIE Ganesha, menyelenggarakan pendidikan yang taat azas, berkualitas, dan bertanggung jawab untuk menghasilkan lulusan dan berkarya ilmiyah untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlandaskan moral dan etika melalui kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat secara terpadu dan berkelanjutan sehingga mampu bersaing secara lokal, nasional dan internasional. Perguruan tinggi pascasarjana STIE Ganesha siap bersaing dengan perguruan tinggi negeri dan swasta.
Penelitian ini betujuan memberikan gambaran mengenai pengaruh variabel bauran pemasaran yang mencangkup produk, harga, lokasi, dan promosi yang menjadi faktor mempengaruhi kepuasan dan loyalitas mahasiswa pascasarjana STIE Ganesha Jakarta. Keputuasan mahasiswa untuk memilih pascasarjana STIE Ganesha tidak terlepas dari pengaruh implementasi baruan pemasaran yang dilakukan STIE Ganesha dengan strategi mengkombinasikan 4P yaitu, produk, harga, lokasi, dan promosi agar produk atau jasa yang ditawarkan dapat memenuhi kepuasan mahasiswa dan berimplikasi terhadap loyalitas mahasiswa STIE Ganesha Jakarta.
Penelitian yang dilakukan oleh (Elisabeth KS, 2011) menemukan adanya pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan dan dampaknya pada loyalitas mahasiswa. Dikuatkan juga penelitian yang dilakukan oleh (Sanjaya dan Ketut R,  2014) menemukan adanya pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan mahasiswa.
Berdasarkan latar belakang dan penemuan hasil pada penelitian sebelumnya, maka rumusan masalah secara umum yaitu “Seberapa besar Pengaruh Bauran Pemasaran dan Kepuasan terhadap Loyalitas Mahasiswa Pascasarjana STIE Ganesha Jakarta.
2.    Kajian Literatur
Produk/Jasa Perguruan Tinggi
Produk merupakan elemen mendasar dan penting dari bauran pemasaran (marketing mix), dikatakan penting karena dengan produklah perusahaan dapat menetapkan harga yang pantas, menyalurkan produk melalui saluran-saluran distribusi mereka dan mengkomunikasikan produk tersebut dengan suatu bauran komunikasi yang tepat. Dalam bidang pendidikan, strategi bauran produk diterjemahkan dalam variabel strategi akademik dan strategi sosiokultural yang keduanya memperlihatkan hubungan korelatif positif terhadap daya tarik calon peserta didik atau konsumen. Indikator produk/jasa perguruan tinggi diantaranya yaitu: keragaman produk, kulitas, merek, dan pelayanan. Melalui indikator tersebut perguruan tinggi mampu untuk bertahan dan mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya baik swasta atau negeri.
Biaya Jasa Perguruan Tinggi
Menurut Mc. Carthy dan Perreault dalam Arifin dan Fachrodji (2015) harga adalah segala sesuatu atau nilai yang ditetapkan bagi sesuatu. Sesuatu itu dapat berupa produk fisik dalam berbagai tahap penyelesaian dengan atau tanpa pelayanan pendukung, jaminan mutu, atau juga dapat berupa jasa murni dan sebagainya. Menurut Alma dan Ratih dalam Nasukha (2014)  dalam konteks jasa pendidikan, harga merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan oleh peserta didik untuk mendapatkan jasa pendidikan. Tinggi atau rendahnya harga yang ditetapkan oleh suatu lembaga pendidikan berpedoman pada keadaan/kualitas jasa pendidikan, karakteristik calon pelanggan/peserta didik, dan situasi persaingan lembaga pendidikan. Indikator biaya yaitu: daftar harga, diskon, potongan harga khusus. Dalam elemen perguruan tinggi biaya terdiri dari biaya SPP, biaya bangunan, biaya ujian, dan biaya praktek, pemberian beasiswa, prosedur pembayaran, dan syarat cicilan).
Tempat atau lokasi Perguruan Tinggi
Lokasi merupakan sebuah keputusan lembaga yang berkaitan dengan di mana operasi dan stafnya akan ditempatkan. Keputusan tentang lokasi harus sejalan dengan strategi lembaga pendidikan secara keseluruhan. Jika strateginya adalah spesialisasi menawarkan program tertentu pada pasar tertentu, maka lokasinya sudah dapat dipastikan. Pada umumnya pelanggan lebih menyukai lokasi di perkotaan yang mudah dicapai kendaraan umum, atau adanya fasilitas transportasi yang disediakan lembaga/pemerintah daerah. Selain itu, keamanan tempat atau lokasi yang dituju juga harus dipertimbangkan. Faktor-faktor, seperti akses (kemudahan mencapai lokasi), visibilitas (lembaga tersebut dapat terlihat dengan jelas keberadaan fisiknya), lalu lintas, tempat parkir, ekspansi (ketersediaan lahan untuk kemungkinan perluasan usaha), dan juga tersedianya situs suatu lembaga pendidikan, akan menjadi daya tarik tersendiri bagi calon konsumen (peserta didik).
Promosi Perguruan Tinggi
Menurut Mc. Carthy dan Perreault dalam Nasukha (2014) promosi merupakan kegiatan mengkomunikasikan informasi penjualan kepada pembeli atau pihak lain melalui media untuk mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen. Dalam dunia pendidikan promosi merupakan teknik yang digunakan untuk menarik calon peserta didik/orang tua peserta didik itu sendiri. Promosi harus berbeda, karena inovasi dan kreativitas tersendiri akan mempengaruhi ketertarikan calon konsumen. Dalam lembaga pendidikan, promosi dapat dilakukan melalui media komunikasi massa misalnya; Koran, majalah, televisi, radio, papan reklame, dan pamflet. Indikator promosi yaitu: periklanan, tenaga pengajar, publik relation, pemasaran langsung.
Kepuasan Mahasiswa
Kotler dalam Sanjaya (2016:886) mengemukakan bahwa kepuasan adalah penyampaian seorang pelanggan terhadap penampilan produk yang telah didapatkan yang memiliki hubungan dengan harapan dari pelanggan.
Indikator kepuasan mahasiswa dalam penelitian ini diadaptasi dan dikembangkan dari penelitian yang dilakukan Djati dan Darmawan (2004:195) terdiri dari lima dimensi, yaitu: Tangibles (bukti fisik), yang diukur dengan beberapa indikator yaitu: ruang kuliah yang nyaman, lokasi kampus yang mudah dijangkau, fasilitas kampus yang memadai. Reliability (kehandalan), yang diukur dengan beberapa indikator yaitu: perlakuan kepada mahasiswa tidak diskriminatif, proses dan prosedur penilaian yang tepat dan cepat, informasi mengenai perkuliahan yang sangat akurat. Responsivines (daya tanggap), yang diukur dengan indikator yaitu: kemampuan dosen mengajar, layanan karyawan kepada mahasiswa, kecepatan penyampaian nilai mata kuliah, Assurance (jaminan), yang diukur dengan beberapa indikator yaitu: rasa aman mahasiswa dalam perkuliahan, citra kampus, jaminan nilai mata kuliah. Empathy (empati), yang diukur dengan beberapa indikator yaitu: sikap dosen pengajar dan karyawan, etika proses belajar-mengajar, kemudahan mahasiswa berkomunikasi dengan dosen pengajar maupun karyawan.
Loyalitas
Menurut Griffin dalam Nurullaili & Wijayanto (2013) pelanggan yang loyal merupakan harta yang paling berharga bagi setiap perusahaan. Loyalitas adalah kesetiaan pelanggan atau konsumen untuk menggunakan produk hingga jangka panjang dan memiliki sikap untuk melakukan pembelian ulang serta merekomendasikan kepada orang lain. Tjiptono dalam Wahyuningsih (2007:133) mengatakan, loyalitas sering diukur dengan menggunakan indikator yang meliputi 3 (tiga) yaitu: Retention, yang diukur dengan indikator tingkat untuk tetap (tidak tertarik) untuk ke perguruan lain dan memiliki kepedulian. Referral, yang diukur dengan indikator mereferensikan atau merekomendasikan positif kepada orang lain. Repeat, yang diukur dengan indikator melakukan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Metode Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagi metode penelitian yang berlandasan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitin ini adalah pendekatan deskriptif, karena adanya variabel-variabel yang akan ditelaah hubungannya, serta tujuannya untuk menyajikan gambaran secara terstruktur, faktual mengenai fakta-fakta serta hubungan antara variabel yang diteliti.
Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran, identifikasi permasalahan dan batasan masalah yang telah dikemukakan, maka hipotesis kerja secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut :
1.    Terdapat pengaruh langsung Bauran Pemasaran terhadap Loyalitas mahasiswa STIE Ganesha Jakarta.
2.    Terdapat pengaruh langsung Kepuasan Mahasiswa terhadap Loyalitas mahasiswa STIE Ganesha Jakarta.
3.    Terdapat pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Kepuasan Mahasiswa STIE Ganesha Jakarta.
4.    Terdapat pengaruh tidak langsung Bauran Pemasaran terhadap Loyalitas Mahasiswa STIE Ganesha Jakarta.
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survai dengan pendekatan kuantitatif, untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi dari berbagai individu yang dijadikan responden penelitian dengan menggunakan instrumen daftar pernyataan yang disusun secara terstruktur sesuai dengan kepentingan data, dan berpedoman pada substansi serta judul penelitian. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa PTS Pascasarjana STIE Ganesha Jakarta. Setelah menetapkan variabel operasional, maka dibentuk suatu instrumen penelitian yang disebarkan kepada responden yaitu sebanyak 90 mahasiswa pascasarjana STIE Ganesha angkatan 2017 dan 2018 pada prodi manajemen pendidikan, manajemen keuangan dan manajemen sumber daya manusia. Hasil data yang dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan analisis koefesien determinasi dan analisis jalur (path analysis). Sebelum melakukan analisis statistik tersebut, data harus memenuhi persyaratan uji analisis yang akan digunakan, yaitu berdistribusi normal dan linier. Untuk itu, terlebih dahulu data harus melalui tahap uji normalitas dan uji linieritas. Setelah dianalisis secara statistik, kemudian hasil pengolahan data tersebut dibahas dengan mengacu pada teori-teori atau pendapat yang mendasari penelitian ini untuk diketahui apakah hasilnya mendukung teori atau tidak, sehingga akhirnya dapat dibuat kesimpulan dan rekomendasinya.




Gambar 1. Konstalasi Penelitian

 










Rangkuman Hasil Koefisien
Pengaruh Antar Variabel
Koefisien Jalur (Beta)
Nilai Sig
Hasil
Pengujian
Koefisien Jalur Lain
X terhadap X
X terhadap X
0.231
0.586
0.080
0.000
Ho Diterima
Ho Ditolak
0.605
0.605












Diagram Jalur Hasil Penghitungan
Hasil dan Pembahasan
Dari hasil penelitian lapangan dan analisis data tentang pengaruh bauran pemasaran dan kepuasan terhadap loyalitas mahasiswa pascasarjana STIE Ganesha Jakarta, ditemukan sebagai berikut:
Hipotesis pertama, hasil uji individual dinyatakan bahwa variabel bauran pemasaran tidak berpengaruh langsung secara signifikan terhadap variabel loyalitas mahasiswa pascasarjana STIE Ganesha Jakarta, yakni nilai propabilitas sig = 0,080 > 0,05.



Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
,997
,934

1,067
,289
Bauran Pemasaran
,058
,033
,231
1,771
,080
Kepuasan
,136
,030
,586
4,490
,000
a. Dependent Variable: Loyalitas

Hipotesis ini menguatkan bahwa, variabel bauran pemasaran yang terdiri dari 4P yaitu: Produk/jasa PTS (Product), Harga jasa PTS (Price), Lokasi PTS (Place), dan Promosi jasa PTS (Promotion) tidak berpengaruh langsung terdahap loyalitas mahasiswa disababkan ada faktor lain, hal demikian sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Elisabeth Koes Soedjati et al (2011) bahwa banyak faktor yang berpengaruh atau menyebabkan terjadinya kecenderungan penurunan minat terhadap PTS, seperti rendahnya kemampuan PTS untuk memuaskan pelangannya. Jika PTS tidak berorientasi pada kepuasan pelanggan, maka disinyalir PTS tersebut akan kalah bersaing dengan PT lainnya bahkan mengalami keterpurukan.
Hipotesis kedua, hasil uji individual diketahui bahwa variabel kepuasan berpengaruh langsung secara signifikan terhadap variabel loyalitas mahasiswa Pascasarjana STIE Ganesha Jakarta, yakni nilai propabilitas sig = 0,000 < 0,05. Hipotesis ini diketahui sesuai dengan jurnal yang ditulis oleh Elisabeth Koes Soedjati et al (2011) menyatakan bahwa kepuasan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas mahasiswa. Sementara Prasetyaningrum (2009) menyimpulkan bahwa loyalitas mahasiswa dapat dibangun dari variabel kualitas pelayanan melalui kepuasan mahasiswa yang terjadi di lingkungan Undaris Ungaran. Faktor variabel kepuasan mahasiswa berpengaruh positif terhadap variabel loyalitas. Berdasarkan  penghitungan statistik diperoleh gambaran bahwa loyalitas mahasiswa yang dalam penelitian ini dijabarkan dalam kesetiaan terhadap pembelian produk/jasa (repeat purchase), Ketahanan terhadap pengaruh yang negatif mengenai perguruan tinggi (retention), Mereferensikan kepada orang lain secara total esistensi perguruan tinggi (referalls), merupakan implikasi dari perasaan kepuasan yang mereka rasakan di perguruan tinggi.
Hipotesis ketiga, hasil uji individual diketahui bahwa variabel bauran pemasaran dan variabel kepuasan mahasiswa Pascasarjana STIE Ganesaha Jakarta berpengaruh signifikan, hal ini dapat ditunjukkan dari hasil penghitungan estimasi ditunjukan pada nilai pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan adalah sebesar 0,8672 = 0,752.
Correlations

Bauran Pemasaran
Kepuasan
Loyalitas
Bauran Pemasaran
Pearson Correlation
1
,867**
,740**
Sig. (2-tailed)

,000
,000
N
90
90
90
Kepuasan
Pearson Correlation
,867**
1
,787**
Sig. (2-tailed)
,000

,000
N
90
90
90
Loyalitas
Pearson Correlation
,740**
,787**
1
Sig. (2-tailed)
,000
,000

N
90
90
90
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Nilai tersebut menunjukan variabel bauran pemasaran memberikan pengaruh terhadap kepuasan secara parsial adalah sebesar 75,2%, menunjukkan tingkat keeratan hubungan adalah kuat. Hipotesis ini juga didukung atau diperkuat oleh pernyataan dalam penelitian yang dilakukan oleh Elisabeth Koes Soedjati et al (2011) yang menyatakan bahwa terjadi hubungan yang signifikan antara bauran pemasaran dengan kepuasan.
Hipotesis keempat, hasil uji simultan diketahui bahwa terdapat pengaruh tidak langsung antara variabel bauran pemasaran dan kepuasan terhadap loyalitas, didapat dari total penghitungan X à X à Ŷ = (0.867 x 0.586) = 0.5080.


ANOVAa
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
242,374
2
121,187
74,908
,000b
Residual
140,749
87
1,618


Total
383,122
89



a. Dependent Variable: Loyalitas
b. Predictors: (Constant), Kepuasan, Bauran Pemasaran
Nilai tersebut menunjukan variabel loyalitas mahasiswa pascasarjana (S2) STIE Ganesha Jakarta dapat dipengaruhi secara tidak langsung yaitu melalui variabel baruan pemasaran dan variabel kepuasan secara bersama-sama sebesar 50,8%, adapun sisanya (100%-50,8% = 49,2%) dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dibahas pada penelitian ini, dengan demikian variabel Kepuasan (X) dapat disebut sebagai variabel mediating  atau intervening.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan melalui analisa data statistik dari kuesioner yang disebarkan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.    Variabel Bauran Pemasaran tidak berpengaruh langsung secara signifikan terhadap variabel Loyalitas Mahasiswa Pascasarjana (S2) STIE Ganesha Jakarta. Artinya jika bauran pemasaran baik maka tidak mempengaruhi loyalitas mahasiswa, apabila bauran pemasaran menurun maka loyalitas mahasiswa tidak menurun pula.
2.    Variabel Kepuasan berpengaruh langsung secara signifikan terhadap variabel Loyalitas Mahasiswa Pascasarjana (S2) STIE Ganesha Jakarta. Artinya bahwa jika kepuasan baik maka akan meningkatkan loyalitas mahasiswa, apabila kepuasan menurun maka loyalitas mahasiswa juga akan menurun.
3.    Variabel Bauran Pemasaran dan Kepuasan berpengaruh signifikan secara parsial. Penghitungan estimasi menunjukkan keeratan hubungan adalah kuat, maka setiap perubahan kecil baik meningkat atau menurun dapat cukup mempengaruhi peningkatan atau penurunan terhadap variabel kepuasan mahasiswa STIE Ganesha Jakarta.
4.    Terdapat pengaruh tidak langsung secara signifikan antara variabel baruan pemasaran terhadap loyalitas yakni melalui variabel kepuasan, dengan demikian variabel kepuasan dapat disebut sebagai variabel mediating (intervening). Artinya jika bauran pemasaran dan kepuasan secara bersama-sama meningkat maka loyalitas mahasiswa juga meningkat, apabila bauran pemasaran dan kepuasan secara bersama-sama menurun maka loyalitas mahasiswa pascasarjana (S2) STIE Ganesha Jakarta juga menurun.
Saran
Dari hasil analisa yang dilakukan oleh penulis serta pembahasan diatas, maka terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Pascasarjana (S2) STIE Ganesha Jakarta untuk menumbuhkan dan meningkatkan Loyalitas Mahasiswa dan juga untuk peneliti yang ingin meneliti hal yang serupa, antara lain:
1.    Untuk Pascasarjana (S2) STIE Ganesha
a.    Kualitas Bauran Pemasaran pada STIE Ganesha Jakarta sudah cukup namun belum terbilang baik dan perlu peningkatan. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hal tersebut diantaranya peningkatan pelayanan yang berkualitas berupa palayanan yang ramah dan tanggap, pelayanan yang ekstra seperti pengisian KRS, HKS, kartu mahasiswa, dan layanan lainnya dengan beberapa kelebihan fasilitas yang menarik mahasiswa dan membuat mereka merasa istemewa.
b.    Berdasarkan hasil penelitian diketahui, variabel bauran pemasaran tidak berpengaruh langsung secara signifikan terhadap variabel Loyalitas. Dengan demikian perguruan tinggi harus merumuskan langkah-langkah efektif strategi pemasaran yang memfokuskan pada peningkatan palayanan sehingga dapat menciptakan kepuasan kepada mahasiswa yang pada akhirnya dapat membangun dan meningkatkan loyalitas mahasiswa. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi persaingan Perguruan Tinggi Swasta lainnya dan Perguruan Tinggi Negeri dengan beragam pilihan jurusan dan penawaran promo.
c.    Berdasarkan hasil penelitian, terdapat pengaruh tidak langsung secara signifikan antara variabel bauran pemasaran terhadap variabel loyalitas melalui variabel kepuasan atau disebut mediating/intervening. Dengan demikian, Pascasarjana STIE Ganesha harus mensinergikan antara strategi promosi dan pemasaran serta peningkatan pelayanan, diantaranya melalui perekrutan dosen-dosen muda yang memiliki latar belakang berpengalaman dan kompetensi akademis, sehingga dapat meningkatkan kepuasan mahasiswa Pascasarjan STIE Ganesha yang pada akhirnya menumbuhkan loyalitas mahasiswa Pascasarjana STIE Ganesha Jakarta.
d.    Penting untuk Pascasarjana (S2) STIE Ganesha Jakarta meningkatkan brand image. Brand image dapat ditingkatkan dengan cara peningkatan mutu dan mentargetkan peningkatan level mutu dengan melakukan akreditasi BAN-PT dengan predikat A, yang sampai saat ini belum dilakukan STIE Ganesha khususnya Pascasarjana (S2).
2.    Untuk para peneliti
a.    Peneliti selanjutnya yang akan meneliti hal serupa seperti penelitian ini sebaiknya dapat lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang dapat mendorong loyalitas mahasiswa.
b.    Peneliti selanjutnya dapat meneliti di PTS Pascasarjana (S2) STIE Ganesha dengan menggunakan faktor atau variabel yang berbeda agar lebih diketahui apa saja yang diperlukan STIE Ganesha untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas mahasiswanya.
c.    Disarankan apabila melakukan penelitian di bidang pemasaran jasa, variabel Baruan Pemasaran menggunakan yang telah dikembangkan oleh Kotler & Keller (2016) dengan penambahan 3 dimensi lagi yaitu: Physical Evidence, People, and Process.  

Daftar Acuan
Apriani, Munica, 2011. “Analisis Pengaruh Fasilitas, Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Minat Mereferensikan (Studi kasus pada konsumen jasa pelayanan cuci sepeda motor dan mobil Star Clean di Semarang). Universitas Diponegoro Semarang.
Alma, Buchari. 2016. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.
Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A, (2014). Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat).
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Koes Soedjati, Elisabethl. (2011). Pengaruh bauran pemasaran perguruan tinggi terhadap kepuasan dan dampaknya kepada loyalitas mahasiswa pada tiga PTS terkemuka di kota Bandung. Jurnal Bina Ekonomi Unpar Volume 15 No.2.
Qomariah, Nurul (2012). Pengaruh kualitas layanan dan citra institusi terhadap kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (Studi pada mahasiswa Muhamadiyah Jawa Timur). Jurnal Aplikasi Manajemen Vol.10 No.1.
Setiawan, Putu YB, A. Fudholi, dan Satibi, (2016). Pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan dan Loyalitas pelanggan produk. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi Volume 6 Nomor 2.
Susanto, Perengki, (2012). Pengaruh Kualitas Pelayanan Akademik dan Citra Merek Lembaga terhadap Kepuasan Mahasiswa Universitas Negeri Padang. Jurnal TINGKAP Vol. VIII No. I.
Wahyuningsih, Sri Endah, (2007). Tingkat loyalitas mahasiswa atas jasa pendidikan di perguruan tinggi. Lembaran ilmu kependidikan jilid 36, no. 2.
Wardhati, Emi, (2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas mahasiswa. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (J’MAT) Volume 5 Nomor 2.



Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.2

Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional Oleh : Sulaiman CGP Angkatan 9  SMP Negeri 17 Tangerang Selatan Kali ini saya akan menulis menge...