Sulaiman
E-mail : faqihka35@gmail.com
Abstrak
Tujuan Penelitian
: (1) Untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap loyalitas mahasiswa
pasca sarjana STIE Ganesha Jakarta
(2) Untuk mengetahui pengaruh kepuasan terhadap loyalitas mahasiswa
pasca sarjana STIE Ganesha Jakarta,
(3) Untuk mengetahui pengaruh langsung atau tidak langsung bauran
pemasaran dan kepuasan terhadap loyalitas mahasiswa pasca sarjana STIE Ganesha
Jakarta.
Populasi dalam
penelitian ini adalah mahasiswa pasca sarjana semester 1 dan 3 tahun angkatan
2017 dan 2018 STIE Ganesha Jakarta, sampel diambil dengan menggunakan rumus
Slovin. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian adalah Probability
Sampling jenis simple random sampling. Jumlah sampel yang digunakan oleh
peneliti adalah 90 mahasiswa pasca sarjana STIE Ganesha Jakarta. Alat analisis menggunakan Uji asumsi
klasik, Analisis Koefisien Determinasi dan Path Analysis.
Kesimpulan (1) Variabel Bauran Pemasaran tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel Loyalitas mahasiswa pasca sarjana
STIE Ganesha Jakarta. Artinya jika bauran
pemasaran baik maka tidak berpengarunh pada meningkatnya loyalitas mahasiswa, apabila pelayanan menurun maka loyalitas
mahasiswa tidak menurun. (2) Variabel Kepuasan
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Loyalitas mahasiswa pasca
sarjana STIE Ganesha Jakarta. Artinya
bahwa jika kepuasan baik maka akan meningkatkan loyalitas mahasiswa, apabila kepuasan
menurun maka loyalitas mahasiswa juga akan menurun. (3) Variabel Bauran Pemasaran berpengaruh secara
signifikan terhadap Kepuasan. (4) Variabel Bauran Pemasaran berpengaruh tidak
langsung terhadap loyalitas, yakni melalui variabel kepuasan. Artinya loyalitas
mahasiswa pasca sarjana STIE Ganesha Jakarta dapat dipengaruhi secara tidak langsung melalui variabel baruan
pemasaran dan kepuasan, dengan demikian variabel kepuasan bisa disebut sebagai mediating atau intervening.
Kata
Kunci: Bauran Pemasaran, Kepuasan
dan Loyalitas.
1. Pendahuluan
Pasar dunia bisnis jasa saat ini terutama jasa
pendidikan tinggi semakin kompetitif. Jika institusi pendidikan tinggi hanya memprioritaskan
pengukuran pada kepuasan pelanggan saja tidaklah cukup, yang lebih diperlukan
lagi yaitu loyalitas pelanggan dalam hal ini mahasiswa. Dalam dunia bisnis,
loyalitas pelanggan bisa untuk memprediksi niat membeli dan tingkat intensi
pembelian dari konsumen sehingga akan berdampak menambah pendapatan dan
kepentingan perusahaan. Maka, dalam dunia pendidikan loyalitas mahasiswa sangat
diperlukan untuk kelangsungan hidup dan eksisnya suatu perguruan tinggi.
Sebab mahasiswa yang memiliki loyalitas tinggi akan
selalu setia dan melakukan rekomendasi yang positif serta mendorong teman,
saudara maupun masyarakat lain untuk menggunakan jasa pendidikan yang telah dialaminya.
Selain itu mereka dimungkinkan akan
kembali menjadi pelanggan dengan melanjutkan pendidikan lebih tinggi di Perguruan Tinggi yang telah ditempuh karena merasa harapanya sudah
terpenuhi. Pelanggan atau mahasiswa yang merasa harapannya terpenuhi akan merasa puas dan memiliki persepsi yang positif terhadap kualitas jasa pendidikan yang telah diberikan. Wahyuningsih dalam Setiawan,
A. Fudholi, dan Satibi (2016) mengemukakan bahwa, mahasiswa adalah pelanggan
yang langsung dipengaruhi karena berpartisipasi dalam proses produksi dan
penyajian sehingga perguruan tinggi dalam memberikan layanan pendidikan harus
berusaha memahami serta memenuhi kebutuhan mahasiswa selaku pelanggannya dan
melibatkan interaksi yang tinggi antara penyedia jasa dan pemakai jasa guna
menumbuhkan loyalitas.
Loyalitas
mahasiswa sebagai konsumen
di sebuah perguruan tinggi dipengaruhi
banyak faktor salah satunya
kepercayaan mahasiswa.
Kepercayaan merupakan kunci untuk menjaga dan memelihara hubungan jangka
panjang antara mahasiswa dan perguruan tinggi untuk mempertahankan loyalitas
konsumennya (Morgan & Hunt dalam Setiawan, A. Fudholi, dan Satibi, 2016:116).
Melalui program peningkatan kualitas jasa pendidikan akan tercipta kepuasan mahasiswa. Kepuasan mahasiswa merupakan kekuatan psikologis dan pada akhirnya muncul loyalitas yang diharapkan. Sebagai
suatu lembaga pendidikan tinggi, perguruan tinggi dikelola dengan berpedoman
pada kepentingan sivitas akademika yang terdiri dari mahasiswa, tenaga pengajar
dan karyawan. Dalam pelaksanaannya, pengelolaan perguruan tinggi harus
bersinergi antara komponen satu dengan komponen yang lainnya guna mendukung
keberhasilan visi dan misi dari program perguruan tinggi serta peningkatan
kulitas layanannya. Peningkatan kualitas layanan diukur melalui terpenuhinya
kebutuhan dan harapan pengguna. Hal
untuk mengetahui harapan dan
kebutuhan konsumen dengan memberikan produk yang dapat memuaskan konsumen
sesuai atau melebihi ekspektasinya.
Meskipun kepuasan pelanggan diperlukan bagi kesuksesan
bisnis, namun itu saja tidak cukup untuk membangun
loyalitas. Pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas tergantung
pada konteksnya. Kepuasan konsumen akan secara langsung mempengaruhi loyalitas
ketika konsumen dapat mengevaluasi kualitas pengalaman
mereka terhadap suatu produk atau jasa (Selnes dalam Putu & Fudholi, 2016).
Bauran
pemasaran menurut (Kotler dalam Putu & Fudholi, 2016)
adalah sekumpulan alat pemasaran
yang dapat digunakan oleh perusahaan
untuk mencapai tujuan pemasarannya
dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran
dianggap sebagai salah satu unsur strategi
yang paling potensial di dalam memasarkan
produk. Strategi bauran pemasaran yaitu
: produk, harga, promosi dan tempat sangat
berperan terutama pada keadaan persaingan
yang semakin tajam dan perkembangan
akan permintaan barang (Singh
dalam Putu & Fudholi, 2016). Keadaan persaingan yang sangat tajam dewasa ini terutama dalam pasar pembeli, peranan penetapan harga dan promosi penjualan sangat penting terutama untuk membangun komitmen dan loyalitas
pelanggan umumnya konsumen
memilih karena produk yang
berkualitas, mudah dibeli, tergiur dengan promosi
yang dilakukan hasil pelayanan yang memuaskan,
dan lain-lain.
Pascasarjana STIE Ganesha
Jakarta merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang berada di kawasan
perkotaan di Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Propinsi Banten, yang
berperan menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan berbiaya terjangkau dari
lapisan ekonomi menengah ke bawah. Meskipun berada ditengah-tangah pesaing
perguruan tinggi swasta dan negeri, Pascasarjana STIE Ganesha tetap memiliki
daya tarik dengan mengedepankan promosi dan kualitas pelayanan. Saat ini
Pascasarjana STIE Ganesha memiliki 7 (tujuh) prodi yaitu prodi Manajemen Sumber
Daya Manusia (SDM), Manajemen Keuangan, Pemasaran Audit, Manajemen Pendidikan,
Manajemen Pemerintahan, Manajemen Hospitality & Pariwisata, dan Manajemen
Informatika. Namun, hanya 3 (tiga) prodi yang memiliki mahasiswa yaitu prodi
Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), Manajemen Keuangan, dan Manajemen
Pendidikan. Berikut data mahasiswa Pascasarjana STIE Ganesha Jakarta.
Melalui visi STIE Ganesha Jakarta, menjadi institusi yang taat azas,
terpercaya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan
nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan misi STIE Ganesha, menyelenggarakan
pendidikan yang taat azas, berkualitas, dan bertanggung jawab untuk
menghasilkan lulusan dan berkarya ilmiyah untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang berlandaskan moral dan etika melalui kegiatan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat secara terpadu dan berkelanjutan sehingga mampu
bersaing secara lokal, nasional dan internasional. Perguruan tinggi pascasarjana STIE Ganesha siap
bersaing dengan perguruan tinggi negeri dan swasta.
Penelitian ini betujuan memberikan gambaran mengenai
pengaruh variabel bauran pemasaran yang mencangkup produk, harga, lokasi, dan
promosi yang menjadi faktor mempengaruhi kepuasan dan loyalitas mahasiswa
pascasarjana STIE Ganesha Jakarta. Keputuasan mahasiswa untuk memilih
pascasarjana STIE Ganesha tidak terlepas dari pengaruh implementasi baruan
pemasaran yang dilakukan STIE Ganesha dengan strategi mengkombinasikan 4P
yaitu, produk, harga, lokasi, dan promosi agar produk atau jasa yang ditawarkan
dapat memenuhi kepuasan mahasiswa dan berimplikasi terhadap loyalitas mahasiswa
STIE Ganesha Jakarta.
Penelitian yang dilakukan oleh (Elisabeth
KS, 2011) menemukan adanya
pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan dan dampaknya pada loyalitas
mahasiswa. Dikuatkan juga penelitian yang dilakukan oleh (Sanjaya dan Ketut R, 2014) menemukan adanya pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan mahasiswa.
Berdasarkan latar belakang dan penemuan hasil pada
penelitian sebelumnya, maka rumusan masalah secara umum yaitu “Seberapa besar
Pengaruh Bauran Pemasaran dan Kepuasan terhadap Loyalitas Mahasiswa
Pascasarjana STIE Ganesha Jakarta.
2. Kajian Literatur
Produk/Jasa Perguruan Tinggi
Produk
merupakan elemen mendasar dan penting dari bauran pemasaran (marketing mix),
dikatakan penting karena dengan produklah perusahaan dapat menetapkan harga
yang pantas, menyalurkan produk melalui saluran-saluran distribusi mereka dan
mengkomunikasikan produk tersebut dengan suatu bauran komunikasi yang tepat. Dalam
bidang pendidikan, strategi bauran produk diterjemahkan dalam variabel strategi
akademik dan strategi sosiokultural yang keduanya memperlihatkan hubungan
korelatif positif terhadap daya tarik calon peserta didik atau konsumen. Indikator produk/jasa perguruan tinggi diantaranya
yaitu: keragaman produk, kulitas, merek, dan pelayanan. Melalui indikator
tersebut perguruan tinggi mampu untuk bertahan dan mampu bersaing dengan
perguruan tinggi lainnya baik swasta atau negeri.
Biaya Jasa Perguruan Tinggi
Menurut Mc. Carthy
dan Perreault dalam Arifin dan Fachrodji (2015) harga adalah segala sesuatu
atau nilai yang ditetapkan bagi sesuatu. Sesuatu itu dapat berupa produk fisik
dalam berbagai tahap penyelesaian dengan atau tanpa pelayanan pendukung,
jaminan mutu, atau juga dapat berupa jasa murni dan sebagainya. Menurut Alma dan Ratih dalam Nasukha
(2014) dalam
konteks jasa pendidikan, harga merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan oleh
peserta didik untuk mendapatkan jasa pendidikan. Tinggi atau rendahnya harga
yang ditetapkan oleh suatu lembaga pendidikan berpedoman pada keadaan/kualitas
jasa pendidikan, karakteristik calon pelanggan/peserta didik, dan situasi
persaingan lembaga pendidikan. Indikator biaya yaitu: daftar harga, diskon,
potongan harga khusus. Dalam
elemen perguruan tinggi biaya terdiri dari biaya SPP, biaya bangunan, biaya
ujian, dan biaya praktek, pemberian beasiswa, prosedur pembayaran, dan syarat
cicilan).
Tempat atau lokasi Perguruan Tinggi
Lokasi
merupakan sebuah keputusan lembaga yang berkaitan dengan di mana operasi dan
stafnya akan ditempatkan. Keputusan tentang lokasi harus sejalan dengan
strategi lembaga pendidikan secara keseluruhan. Jika strateginya adalah
spesialisasi menawarkan program tertentu pada pasar tertentu, maka lokasinya
sudah dapat dipastikan. Pada
umumnya pelanggan lebih menyukai lokasi di perkotaan yang mudah dicapai
kendaraan umum, atau adanya fasilitas transportasi yang disediakan
lembaga/pemerintah daerah. Selain itu, keamanan tempat atau lokasi yang dituju
juga harus dipertimbangkan. Faktor-faktor, seperti akses (kemudahan mencapai
lokasi), visibilitas (lembaga tersebut dapat terlihat dengan jelas keberadaan
fisiknya), lalu lintas, tempat parkir, ekspansi (ketersediaan lahan untuk
kemungkinan perluasan usaha), dan juga tersedianya situs suatu lembaga
pendidikan, akan menjadi daya tarik tersendiri bagi calon konsumen (peserta
didik).
Promosi Perguruan Tinggi
Menurut Mc. Carthy dan Perreault dalam
Nasukha (2014) promosi merupakan kegiatan mengkomunikasikan informasi penjualan
kepada pembeli atau pihak lain melalui media untuk mempengaruhi sikap dan
perilaku konsumen. Dalam dunia pendidikan promosi merupakan teknik
yang digunakan untuk menarik calon
peserta didik/orang tua peserta didik itu sendiri. Promosi harus berbeda,
karena inovasi dan kreativitas tersendiri akan mempengaruhi ketertarikan calon
konsumen. Dalam lembaga
pendidikan, promosi dapat dilakukan melalui media komunikasi massa misalnya;
Koran, majalah, televisi, radio, papan reklame, dan pamflet. Indikator promosi yaitu: periklanan, tenaga pengajar,
publik relation, pemasaran langsung.
Kepuasan Mahasiswa
Kotler dalam Sanjaya
(2016:886) mengemukakan bahwa kepuasan adalah
penyampaian seorang pelanggan terhadap penampilan produk yang telah didapatkan yang
memiliki hubungan dengan harapan dari pelanggan.
Indikator kepuasan
mahasiswa
dalam penelitian ini diadaptasi
dan dikembangkan dari penelitian yang dilakukan Djati dan Darmawan (2004:195) terdiri
dari lima dimensi, yaitu: Tangibles
(bukti fisik), yang diukur dengan beberapa indikator yaitu: ruang kuliah yang
nyaman, lokasi kampus yang mudah dijangkau, fasilitas kampus yang memadai. Reliability
(kehandalan), yang diukur dengan beberapa indikator yaitu: perlakuan kepada mahasiswa tidak diskriminatif,
proses dan prosedur penilaian yang tepat dan cepat, informasi mengenai
perkuliahan yang sangat akurat. Responsivines
(daya tanggap), yang diukur dengan indikator yaitu: kemampuan
dosen mengajar, layanan karyawan kepada mahasiswa, kecepatan penyampaian nilai mata kuliah,
Assurance
(jaminan), yang diukur dengan beberapa indikator yaitu: rasa aman mahasiswa dalam perkuliahan, citra
kampus, jaminan nilai mata kuliah. Empathy
(empati), yang diukur dengan beberapa indikator yaitu: sikap dosen pengajar dan karyawan, etika
proses belajar-mengajar, kemudahan mahasiswa berkomunikasi dengan dosen
pengajar maupun karyawan.
Loyalitas
Menurut Griffin dalam
Nurullaili
& Wijayanto (2013) pelanggan yang loyal merupakan harta
yang paling berharga bagi setiap perusahaan. Loyalitas adalah kesetiaan pelanggan atau konsumen untuk menggunakan
produk hingga jangka panjang dan memiliki sikap untuk melakukan pembelian ulang
serta merekomendasikan kepada orang lain. Tjiptono dalam
Wahyuningsih (2007:133) mengatakan, loyalitas
sering diukur dengan menggunakan indikator yang meliputi 3
(tiga) yaitu: Retention, yang
diukur dengan indikator tingkat
untuk tetap (tidak tertarik) untuk ke perguruan lain dan memiliki
kepedulian. Referral, yang
diukur dengan indikator mereferensikan
atau merekomendasikan positif
kepada orang lain. Repeat, yang
diukur dengan indikator melakukan
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Metode
Penelitian
Pendekatan
dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Metode
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagi metode penelitian yang
berlandasan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan. Pendekatan
yang digunakan dalam penelitin ini adalah pendekatan deskriptif, karena adanya
variabel-variabel yang akan ditelaah hubungannya, serta tujuannya untuk
menyajikan gambaran secara terstruktur, faktual mengenai fakta-fakta serta
hubungan antara variabel yang diteliti.
Hipotesis
Berdasarkan
kerangka pemikiran, identifikasi permasalahan dan batasan masalah yang telah
dikemukakan, maka hipotesis kerja secara umum dapat dinyatakan
sebagai berikut :
1.
Terdapat pengaruh langsung Bauran Pemasaran terhadap Loyalitas mahasiswa STIE Ganesha Jakarta.
2.
Terdapat pengaruh langsung Kepuasan Mahasiswa terhadap Loyalitas
mahasiswa STIE Ganesha Jakarta.
3.
Terdapat pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Kepuasan Mahasiswa STIE Ganesha Jakarta.
4.
Terdapat
pengaruh tidak langsung Bauran Pemasaran terhadap Loyalitas Mahasiswa STIE
Ganesha Jakarta.
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survai dengan
pendekatan kuantitatif, untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi dari berbagai individu yang dijadikan
responden penelitian dengan menggunakan instrumen daftar pernyataan yang
disusun secara terstruktur sesuai
dengan kepentingan data, dan berpedoman pada substansi
serta judul penelitian. Populasi
penelitian ini adalah mahasiswa
PTS
Pascasarjana STIE Ganesha Jakarta. Setelah menetapkan variabel
operasional, maka dibentuk suatu instrumen penelitian yang disebarkan kepada
responden yaitu sebanyak 90 mahasiswa pascasarjana STIE Ganesha angkatan 2017
dan 2018 pada prodi manajemen pendidikan, manajemen keuangan dan manajemen
sumber daya manusia. Hasil data yang dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan
analisis koefesien determinasi dan analisis jalur (path analysis). Sebelum
melakukan analisis statistik tersebut, data harus memenuhi persyaratan uji analisis yang akan
digunakan, yaitu berdistribusi normal
dan linier. Untuk itu, terlebih dahulu data harus melalui tahap uji normalitas dan uji linieritas. Setelah
dianalisis secara statistik, kemudian hasil pengolahan data tersebut dibahas
dengan mengacu pada teori-teori atau pendapat yang mendasari penelitian ini
untuk diketahui apakah hasilnya mendukung teori atau tidak, sehingga akhirnya
dapat dibuat kesimpulan dan rekomendasinya.
Gambar 1. Konstalasi Penelitian
|
Rangkuman Hasil Koefisien
Pengaruh
Antar Variabel
|
Koefisien
Jalur (Beta)
|
Nilai Sig
|
Hasil
Pengujian
|
Koefisien
Jalur Lain
|
X₁
terhadap X
X₂
terhadap X
|
0.231
0.586
|
0.080
0.000
|
Ho Diterima
Ho Ditolak
|
0.605
0.605
|
![]() |
Diagram Jalur
Hasil Penghitungan
Hasil dan Pembahasan
Dari hasil penelitian lapangan dan analisis data tentang
pengaruh bauran pemasaran dan kepuasan terhadap loyalitas mahasiswa
pascasarjana STIE Ganesha Jakarta, ditemukan sebagai berikut:
Hipotesis pertama, hasil
uji individual dinyatakan bahwa variabel bauran pemasaran tidak berpengaruh langsung secara signifikan terhadap
variabel loyalitas mahasiswa pascasarjana STIE Ganesha Jakarta, yakni nilai
propabilitas sig = 0,080 > 0,05.
Coefficientsa
|
||||||
Model
|
Unstandardized Coefficients
|
Standardized Coefficients
|
t
|
Sig.
|
||
B
|
Std. Error
|
Beta
|
||||
1
|
(Constant)
|
,997
|
,934
|
1,067
|
,289
|
|
Bauran Pemasaran
|
,058
|
,033
|
,231
|
1,771
|
,080
|
|
Kepuasan
|
,136
|
,030
|
,586
|
4,490
|
,000
|
|
a. Dependent Variable: Loyalitas
|
||||||
Hipotesis
ini menguatkan bahwa, variabel bauran pemasaran yang terdiri dari 4P yaitu:
Produk/jasa PTS (Product), Harga jasa PTS (Price), Lokasi PTS (Place),
dan Promosi jasa PTS (Promotion) tidak berpengaruh langsung terdahap
loyalitas mahasiswa disababkan ada faktor lain, hal demikian sesuai dengan
pernyataan yang dikemukakan oleh Elisabeth Koes Soedjati et al (2011) bahwa
banyak faktor yang berpengaruh atau menyebabkan terjadinya kecenderungan
penurunan minat terhadap PTS, seperti rendahnya kemampuan PTS untuk memuaskan
pelangannya. Jika PTS tidak
berorientasi pada kepuasan pelanggan, maka disinyalir PTS tersebut akan kalah
bersaing dengan PT lainnya bahkan mengalami keterpurukan.
Hipotesis kedua, hasil
uji individual diketahui bahwa variabel kepuasan berpengaruh langsung secara signifikan terhadap
variabel loyalitas mahasiswa
Pascasarjana STIE Ganesha Jakarta, yakni nilai propabilitas sig = 0,000 <
0,05. Hipotesis ini diketahui sesuai dengan jurnal yang ditulis oleh Elisabeth
Koes Soedjati et al (2011) menyatakan bahwa kepuasan memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas mahasiswa. Sementara Prasetyaningrum (2009)
menyimpulkan bahwa loyalitas mahasiswa dapat dibangun dari variabel kualitas
pelayanan melalui kepuasan mahasiswa yang terjadi di lingkungan Undaris
Ungaran. Faktor variabel kepuasan mahasiswa berpengaruh positif terhadap
variabel loyalitas. Berdasarkan penghitungan statistik diperoleh gambaran
bahwa loyalitas mahasiswa yang dalam penelitian ini dijabarkan dalam kesetiaan
terhadap pembelian produk/jasa
(repeat
purchase), Ketahanan terhadap pengaruh yang negatif mengenai perguruan tinggi (retention), Mereferensikan kepada orang lain secara total esistensi perguruan tinggi (referalls), merupakan implikasi dari perasaan kepuasan yang
mereka rasakan di perguruan tinggi.
Hipotesis ketiga, hasil
uji individual diketahui bahwa variabel bauran pemasaran dan variabel kepuasan mahasiswa
Pascasarjana STIE Ganesaha Jakarta berpengaruh signifikan, hal ini dapat
ditunjukkan dari hasil penghitungan estimasi ditunjukan pada nilai pengaruh
bauran pemasaran terhadap kepuasan adalah sebesar 0,8672 = 0,752.
Correlations
|
||||
Bauran Pemasaran
|
Kepuasan
|
Loyalitas
|
||
Bauran Pemasaran
|
Pearson Correlation
|
1
|
,867**
|
,740**
|
Sig. (2-tailed)
|
,000
|
,000
|
||
N
|
90
|
90
|
90
|
|
Kepuasan
|
Pearson Correlation
|
,867**
|
1
|
,787**
|
Sig. (2-tailed)
|
,000
|
,000
|
||
N
|
90
|
90
|
90
|
|
Loyalitas
|
Pearson Correlation
|
,740**
|
,787**
|
1
|
Sig. (2-tailed)
|
,000
|
,000
|
||
N
|
90
|
90
|
90
|
|
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
|
Nilai
tersebut menunjukan variabel bauran pemasaran memberikan pengaruh terhadap
kepuasan
secara parsial adalah sebesar 75,2%, menunjukkan tingkat keeratan hubungan adalah kuat. Hipotesis ini juga didukung atau
diperkuat oleh pernyataan dalam penelitian yang dilakukan oleh Elisabeth Koes
Soedjati et al (2011) yang menyatakan bahwa terjadi hubungan yang signifikan
antara bauran pemasaran
dengan kepuasan.
Hipotesis keempat, hasil uji simultan diketahui bahwa terdapat pengaruh tidak langsung antara
variabel bauran pemasaran dan
kepuasan terhadap loyalitas,
didapat dari total penghitungan X₁ à X₂ à Ŷ = (0.867 x 0.586) =
0.5080.
ANOVAa
|
||||||
Model
|
Sum of Squares
|
df
|
Mean Square
|
F
|
Sig.
|
|
1
|
Regression
|
242,374
|
2
|
121,187
|
74,908
|
,000b
|
Residual
|
140,749
|
87
|
1,618
|
|||
Total
|
383,122
|
89
|
||||
a. Dependent Variable: Loyalitas
|
||||||
b. Predictors: (Constant), Kepuasan,
Bauran Pemasaran
|
Nilai
tersebut menunjukan variabel
loyalitas mahasiswa pascasarjana (S2) STIE Ganesha Jakarta dapat dipengaruhi
secara tidak langsung yaitu melalui variabel baruan pemasaran dan variabel
kepuasan secara bersama-sama sebesar 50,8%, adapun sisanya (100%-50,8% = 49,2%)
dijelaskan
oleh faktor lain yang tidak dibahas pada penelitian ini, dengan demikian
variabel Kepuasan (X₂)
dapat disebut sebagai variabel mediating
atau
intervening.
Kesimpulan
Berdasarkan
penelitian yang penulis lakukan melalui analisa data statistik dari kuesioner
yang disebarkan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel
Bauran Pemasaran tidak berpengaruh langsung secara signifikan terhadap variabel
Loyalitas Mahasiswa Pascasarjana (S2) STIE Ganesha Jakarta. Artinya jika bauran
pemasaran baik maka tidak mempengaruhi loyalitas mahasiswa, apabila bauran
pemasaran menurun maka loyalitas mahasiswa tidak menurun pula.
2. Variabel
Kepuasan berpengaruh langsung secara signifikan terhadap variabel Loyalitas
Mahasiswa Pascasarjana (S2) STIE Ganesha Jakarta. Artinya bahwa jika kepuasan
baik maka akan meningkatkan loyalitas mahasiswa, apabila kepuasan menurun maka
loyalitas mahasiswa juga akan menurun.
3. Variabel
Bauran Pemasaran dan Kepuasan berpengaruh signifikan secara parsial.
Penghitungan estimasi menunjukkan keeratan hubungan adalah kuat, maka setiap
perubahan kecil baik meningkat atau menurun dapat cukup mempengaruhi
peningkatan atau penurunan terhadap variabel kepuasan mahasiswa STIE Ganesha
Jakarta.
4. Terdapat
pengaruh tidak langsung secara signifikan antara variabel baruan pemasaran
terhadap loyalitas yakni melalui variabel kepuasan, dengan demikian variabel
kepuasan dapat disebut sebagai variabel mediating (intervening). Artinya jika bauran pemasaran dan kepuasan secara
bersama-sama meningkat maka loyalitas mahasiswa juga meningkat, apabila bauran
pemasaran dan kepuasan secara bersama-sama menurun maka loyalitas mahasiswa
pascasarjana (S2) STIE Ganesha Jakarta juga menurun.
Saran
Dari
hasil analisa yang dilakukan oleh penulis serta pembahasan diatas, maka
terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Pascasarjana (S2) STIE Ganesha
Jakarta untuk menumbuhkan dan meningkatkan Loyalitas Mahasiswa dan juga untuk
peneliti yang ingin meneliti hal yang serupa, antara lain:
1. Untuk
Pascasarjana (S2) STIE Ganesha
a.
Kualitas Bauran Pemasaran pada STIE Ganesha
Jakarta sudah cukup namun belum terbilang baik dan perlu peningkatan. Upaya
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hal tersebut diantaranya peningkatan
pelayanan yang berkualitas berupa palayanan yang ramah dan tanggap, pelayanan
yang ekstra seperti pengisian KRS, HKS, kartu mahasiswa, dan layanan lainnya
dengan beberapa kelebihan fasilitas yang menarik mahasiswa dan membuat mereka
merasa istemewa.
b. Berdasarkan
hasil penelitian diketahui, variabel bauran pemasaran tidak berpengaruh
langsung secara signifikan terhadap variabel Loyalitas. Dengan demikian
perguruan tinggi harus merumuskan langkah-langkah efektif strategi pemasaran
yang memfokuskan pada peningkatan palayanan sehingga dapat menciptakan kepuasan
kepada mahasiswa yang pada akhirnya dapat membangun dan meningkatkan loyalitas
mahasiswa. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi persaingan Perguruan Tinggi
Swasta lainnya dan Perguruan Tinggi Negeri dengan beragam pilihan jurusan dan
penawaran promo.
c.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat
pengaruh tidak langsung secara signifikan antara variabel bauran pemasaran
terhadap variabel loyalitas melalui variabel kepuasan atau disebut mediating/intervening. Dengan demikian,
Pascasarjana STIE Ganesha harus mensinergikan antara strategi promosi dan
pemasaran serta peningkatan pelayanan, diantaranya melalui perekrutan
dosen-dosen muda yang memiliki latar belakang berpengalaman dan kompetensi
akademis, sehingga dapat meningkatkan kepuasan mahasiswa Pascasarjan STIE
Ganesha yang pada akhirnya menumbuhkan loyalitas mahasiswa Pascasarjana STIE
Ganesha Jakarta.
d.
Penting untuk Pascasarjana (S2) STIE Ganesha
Jakarta meningkatkan brand image. Brand image dapat ditingkatkan
dengan cara peningkatan mutu dan mentargetkan peningkatan level mutu dengan
melakukan akreditasi BAN-PT dengan predikat A, yang sampai saat ini belum
dilakukan STIE Ganesha khususnya Pascasarjana (S2).
2. Untuk
para peneliti
a.
Peneliti selanjutnya yang akan meneliti hal
serupa seperti penelitian ini sebaiknya dapat lebih lanjut mengenai
faktor-faktor lain yang dapat mendorong loyalitas mahasiswa.
b.
Peneliti selanjutnya dapat meneliti di PTS
Pascasarjana (S2) STIE Ganesha dengan menggunakan faktor atau variabel yang
berbeda agar lebih diketahui apa saja yang diperlukan STIE Ganesha untuk
meningkatkan kepuasan dan loyalitas mahasiswanya.
c.
Disarankan apabila melakukan penelitian di
bidang pemasaran jasa, variabel Baruan Pemasaran menggunakan yang telah
dikembangkan oleh Kotler
& Keller (2016) dengan penambahan 3 dimensi lagi yaitu: Physical
Evidence, People, and Process.
Daftar Acuan
Apriani, Munica,
2011. “Analisis Pengaruh Fasilitas, Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan
Pelanggan Terhadap Minat Mereferensikan (Studi kasus pada konsumen jasa
pelayanan cuci sepeda motor dan mobil Star Clean di Semarang).
Universitas Diponegoro Semarang.
Alma, Buchari. 2016. Manajemen
Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.
Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A, (2014). Manajemen
Pemasaran Jasa, (Jakarta:
Salemba Empat).
Sugiyono. 2015. Metode
Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Koes Soedjati, Elisabethl. (2011). Pengaruh bauran
pemasaran perguruan tinggi terhadap kepuasan dan dampaknya kepada loyalitas
mahasiswa pada tiga PTS terkemuka di kota Bandung. Jurnal Bina Ekonomi Unpar
Volume 15 No.2.
Qomariah, Nurul (2012).
Pengaruh kualitas layanan dan citra institusi terhadap kepuasan dan Loyalitas
Pelanggan (Studi pada mahasiswa Muhamadiyah Jawa Timur). Jurnal Aplikasi
Manajemen Vol.10 No.1.
Setiawan, Putu YB, A. Fudholi, dan Satibi, (2016). Pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan dan Loyalitas pelanggan produk. Jurnal Manajemen
dan Pelayanan Farmasi Volume 6 Nomor 2.
Susanto, Perengki, (2012). Pengaruh Kualitas Pelayanan Akademik dan
Citra Merek Lembaga terhadap Kepuasan Mahasiswa Universitas Negeri
Padang. Jurnal TINGKAP
Vol. VIII No. I.
Wahyuningsih, Sri Endah, (2007). Tingkat loyalitas mahasiswa atas jasa
pendidikan di perguruan tinggi. Lembaran ilmu kependidikan jilid 36, no. 2.
Wardhati, Emi, (2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas mahasiswa. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi
Terapan (J’MAT) Volume
5 Nomor 2.