Kamis, 04 Maret 2021

Apakah Pandemi Virus Covid 19 Dapat Mengancam Integrasi Nasional?


Hampir kurang lebih 1 (satu) tahun wabah virus covid 19 mengancam dan menginfeksi penghuni bumi ini, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Tidak sedikit juga yang mengerang nyawa disebabkan infeksi corona virus. Amerika sebagai negara adidaya tidak berdaya juga menghadapi serangan virus covid 19 ini, hal ini ditunjukkan dengan tingginya data korban meninggal dunia dan lebih dari jutaan orang yang terinfeksi. 

Wabah virus covid 19 memberikan efek perubahan pada hampir semua aspek kehidupan di muka bumi. Paling terpukul pada aspek ekonomi, hal ini hampir semua negara mengalami keterpurukan ekonomi lantaran serangan virus covid 19 yang berkepanjangan dan tidak sedikit negara menyatakan negaranya mengalami resesi ekonomi. 

Terpuruknya negara pada aspek ekonomi yang diikuti dengan resesi ekonomi berdampak luas pada tatanan kehidupan di suatu negara, tak terkecuali Indonesia. Aspek-aspek kehidupan lainnya diprediksi akan menyusul terdampak. 

Dampak resesi ekonomi ditandai dengan meningkatnya angka pengangguran, hal ini berdampak pada semakin tajamnya kesenjangan dan ketidaksetaraan hidup. Para sosiolog sudah memprediksi implikasi dari kondisi kesenjangan dan ketidaksetaraan hidup yang berkepanjangan dan tanpa kepastian, yaitu akan meningkatkan angka kriminalitas yang cukup signifikan sehingga dapat mengancam keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Otak-atik kebijakan yang dilakukan kebanyakan pemerintah demi bisa bertahan menghadapi serangan wabah virus copid 19 diantaranya strategi menambah pinjaman guna merangsang pertumbuhan ekonomi. Hal ini yang dilakukan Indonesia notabene  yang multikultur dan berpenduduk terbanyak ke 4 di dunia. Realiasasi kebijakan tersebut diantaranya pemberian bantuan sosial bagi masyarakat khususnya masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang terdampak serangan virus copid 19.

Kebijakan penanggulangan wabah virus covid 19 yang diberlakukan oleh pemerintah formulasinya seringkali juga mempertimbangkan aspek-aspek kehidupan lainnya. Sehingga "uji coba" kebijakan penanggulangan seringkali berubah-ubah.

Langkah yang dianggap jitu melawan serangan virus covid 19 adalah melakukan vaksinasi masal. Target dan kondisi ideal adalah 70-75% masyarakat dari total jumlah penduduk tervaksinasi sehingga efektivitas hard immunity atau kekebalan daya tahan tubuh masyarakat terwujud.


Vaksinasi masal selain membutuhkan ongkos yang tinggi, perspektif masyarkat juga bisa terpolarisasi menjadi 2 perspektif, ada yang pro dan kontra. Masyarakat yang pro tentu sangat antusias mendapatkan vaksinasi, namun tidak bagi masyarakat yang kontra. Pemberitaan yang beredar di media massa dan media sosial terkait vaksinasi masal sangat beragam, ada yang memberikan penguatan positif tetapi tidak sedikit yang memberitakan hal negatif bahkan mengarah hoax.

Situasi saat ini menjadi dilema bagi pemerintah dan tentu juga masyarakat. Semua aspek kehidupan terpukul dan terdampak disebabkan serangan wabah virus copid 19, bukan tidak mungkin jika situasi ini berkepanjangan bisa mengancam keutuhan negara kesatuan republik Indonesia.

Maret 2021

Sulaiman


Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.2

Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional Oleh : Sulaiman CGP Angkatan 9  SMP Negeri 17 Tangerang Selatan Kali ini saya akan menulis menge...