Kamis, 31 Agustus 2023

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN

Modul 1.1 

Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Oleh Sulaiman CGP Angkatan 9


Pada kesempatan ini saya Sulaiman calon guru penggerak angkatan 9 dari SMPN 17 Tangerang Selatan. Saya akan menuliskan jurnal refleksi dwi mingguan modul 1.1 tentang Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara. Jurnal ini adalah sebuah tulisan tentang refleksi diri setelah mengikuti kegiatan pelatihan yang ditulis secara runtin setiap dua mingguan, serta salah satu kewajiban yang harus dibuat oleh setiap calon guru penggerak.

Dalam penulisan jurnal refleksi kali ini Saya menggunakan  model 1, yaitu 4 F (fact, feeling, findings, dan future) yang diprakasai oleh Dr. Roger Greenaway.

1. Facts (Peristiwa)

Pada tanggal 16 Agustus 2023 CGP Angkatan 9 resmi dibuka oleh Kemendikbudristek yaitu Bapak Nadiem Makarim, B.A.,M.B.A dan Dirjen GTK melalui zoom dan kanal youtube yang dikuti cgp se Indonesia. Pembukaan juga diisi oleh Kepala Balai Guru Penggerak. Beliau menyampaikan bahwa selama mengikuti diklat guru penggerak diharap para CGP jangan sampai berhenti di tengah jalan karena Bapak/Ibu adalah guru-guru pilihan. Jangan dijadikan alasan karena kendala-kendala yang dapat menghambat proses belajar. Setelah kegiatan zoom meeting seluruh CGP Angkatan 7 wajib mengikuti kegiatan-kegiatan serta pelatihan-pelatihan yang ada di LMS, kegiatan pertama adalah kegiatan pree test yang dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2023.

Pada tanggal 19 - 20 Agustus 2023 diadakan Lokakarya Orientasi secara daring dimulai pukul 08.00 dan berakhir pukul 11.00 WIB. Dengan bimbingan Ibu Nida Nurfidah, Bapak Arizal Muhaemin Yunus, dan Ibu Romadhona Diah selaku Pengajar Praktik, Lokakarya Orientasi sunguh sangat menyenangkan dan merupakan kesempatan pertama bagi saya menimba ilmu di pelatihan guru penggerak menuju tahap-tahap pelatihan berikutnya. Semoga saya dapat dapat menyelesaikan program CGP angkatan 9 ini dengan lancar. Ketiga pengajar praktik sangat menyenangkan dalam memberikan pemahaman materi, bahkan memberikan dorongan semangat kepada CGP angkatan 9 agar senantiasa belajar dengan penuh bahagia dan semangat.

Mulai dari mempelajari modul 1.1. tentang Mulai Dari Diri dan Eksplorasi konsep yang dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2023, Konsep di forum diskusi yang dipimpin dan dipandu oleh fasilitator, dari kegiatan Mulai dari diri dan Eksplorasi konsep ini kami mengetahui dan mulai memahami tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang Pendidikan dan Pengajaran, kami diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan sesama teman Calon Guru Penggerak.


Setelah Kami Mulai Dari Diri dan Eksplorasi yang dilaksanakan secara diskusi selanjutnya Kami berdiskusi dengan fasilitator pada modul 1.1 a.4.1 eksplorasi konsep yang dilaksanakan secara virtual melalui google meet. pada tanggal 22 Agustus 2023.

Dua pekan sudah mulai 21 Agustus hingga 30 Agustus 2023 saya menambah wawasan, mengasah kemampuan melalui LMS tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional -Ki Hadjar Dewantara bersama fasilitator Ibu Nida Nurfaidah. Adapun serangkaian kegiatan yang dipelajari dalam LMS, adalah mulai dari diri (21 Agustus 2023), eksplorasi konsep (22 Agsutus 2023), Ruang kolaborasi (23 dan 24 Agsutus 2023), demonstrasi kontekstual (25 Agustus 2023), elaborasi pemahaman (29 Agusutus 2023) yang disampaikan oleh instruktur Ibu Niky Noberta yang diadakan melalui Google Meet tentang pemahaman secara mendalam konsep dasar pemikiran Filosofis Ki Hajar Dewantara dan relevansinya dengan pendidikan abad 21, koneksi antar materi (29 Agustus 2023) (kesimpulan dan refleksi).



2. Feeling (Perasaan)

Selama mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak ini, Saya merasa senang dan bangga meskipun ada sedikit kendala yang dialami, diantaranya seringkali jaringan internet yang tidak setabil sehingga ada beberapa sesi terlewatkan tetapi hal itu tidak menjadikan alasan bagi Saya untuk tetap semangat belajar dan mengembangkan kompetensi diri serta kesempatan ikut berperan dalam perubahan pendidikan di Indonesia. Selain itu juga ada perasaan ragu dan takut tidak bisa mengikuti kegiatan secara optimal karena berbarengan dan benturan kegiatan sekolah, terkadang muncul perasaan minder karena melihat kecakapan teman-teman calon guru penggerak yang hampir mayoritas hebat-hebat. Namun saya punya semangat untuk belajar dan berkembang sehingga saya percaya diri dengan bekal keinginan yang kuat saya mampu untuk dapat menyelesaikan Program Guru Penggerak ini dengan baik.

Melalui kegiatan pendidikan ini banyak ilmu yang saya peroleh selama menjalani dua pekan mengikuti pendidikan guru penggerak ini, mulai dari bagaimana menjadi pendidik yang seharusnya, bagaimana pendidik harus menghamba pada anak, yang pada awalnya kata "menghamba pada anak" terasa menggajal dipikiran. Saya merasa kata "menghamba" terlalu berlebihan karena jika dalam prespektif agama yaitu hubungan antara manusia dengan Tuhannya. Namun, setelah berdiskusi dengan teman-teman Saya memahami bahwa pengajar harus total dalam memberikan pendidikan dan pengajaran pada muridnya, dengan mendidik anak sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman, dengan tetap menjaga sosio kultural budaya yang ada. Serangkaian kegiatan yang ada di dalam platform LMS menyadarkan saya bahwa apa yang saya miliki saat ini tentang pendidikan dan pengajaran jauh dari konsep dasar pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara. Kegiatan mempelajari modul secara mandiri melalui LMS merupakan upaya memandirikan diri dalam belajar. Dengan mempelajari modul ini saya berharap bisa menjadi pemimpin pendidikan dan penggerak menuju tansformasi pendidikan yang sesuai dengan zaman dan berlandaskan jati diri bangsa. Menjadi seorang pendidik yang tergerak, bergerak dan menggerakkan.

Saat ini Saya telah menyadari dan berupaya sekuat tenaga dan pikiran untuk menerapkan konsep dasar pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara dalam pembelajaran di ruang kelas. Saya merasa bersalah jika saya tidak tulus mencintai anak didik dalam proses menuntun. Saya harus membiasakan diri untuk memahami karakteristik anak dan tidak serta-merta marah dan memberikan label pada anak yang seringkali membuat kelas tidak kondusif atau bercanda. Namun saya mengarahkannya untuk hal-hal yang positif, menyenangkan dan menunjang pembelajaran. Adapun langkah pertama adalah memahami gaya belajar anak apakah jenis gaya audio, visual, atau kinestetik. Setelah mengetahui saya merumuskan langkah-langkah pembelajaran dengan pemanfaatan media diantaranya media teknologi agar suasana pembelajaan menyenangkan dan tidak membosankan.

3. Findings (Pembelajaran)

Dari pembelajaran Modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hajar Dewantara ini saya akan berusaha untuk memahami dan mengimplementasikan secara maksimal pemikiran pemikiran KHD sehingga saya bisa menerapkan secara sadar akan pentingnya peran seorang pendidk saya juga akan berupaya untuk menjadi pendidik yang berkualitas dengan selalu terbuka terhadap perubahan dan mengikuti perkembangan teknologi dan mengadaptasikannya sesuai dengan sosio kultural budaya di sekolah. Saya akan berusaha menjadi guru yang dirindukan oleh murid-murid dengan pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada Murid, saya akan belajar untuk menjadi pemimpin pembelajaran minimal untuk sekolah dan rekan sejawat serta berupaya untuk mengeksplor kemampuan yang selama ini belum maksimal saya kembangkan dan terus berinovasi sehingga pembelajaran saya bisa berjalan dengan baik dan sesuai perkembangan teknologi kekininan. Hal demikian semata-mata dilakukan demi transformasi pendidikan yang berpusat pada anak dan memerdekakan dalam mengembangkan kompetensinya sesuai bakat dan minat yang dimiliki.

Saya menyadari bahwa pendidikan dan pengajaran harus berjalan selaras dengan penghidupan dan kehidupan bangsa agar semangat cinta tanah air dapat senantiasa terpelihara. Ki Hajar Dewantara menekankan agar pendidikan selalu memperhatikan; a) Kodrat Alam, b) Kemerdekaan, c) Kemanusiaan, d) Sosio-kultur, dan e) Kebangsaan Selaras dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD-2009) tentang pendidikan dan pengajaran "pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya”,  dengan demikian dapat diartikan bahwa pendidikan merupakan suatu usaha serta fokus pada proses dalam usaha pembentukan mental dan karakter suatu bangsa sesuai dengan lingkungannya.

Artinya setiap anak sudah memiliki bakat dan potensinya masing-masing. Selain itu, berdasarkan filosofis pendidikan yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara, kita harus memandang anak sebagai individu yang unik. Setiap anak punya ciri belajarnya masing-masing, sehingga kita sebagai pendidik harus melaksanakan pembelajaran yang berdiferensiasi.

Wajib bagi pendidik melakukan asessmen diagnostik awal untuk mengetahui kebutuhan, profil, gaya belajar, metode belajar sesuai dengan kondisi anak, sehingga kita sebagai pendidk dapat merancang pembelajaran yang tepat serta sesuai dengan yang dibutuhkan anak yang lebih dikenal dengan istilah ‘berhamba pada anak’. Disisi lain, proses pendidikan dan pembelajaran harus menerapkan budi pekerti yang luhur atau akhlak mulia dengan cara mengintegrasikan setiap proses pembelajaran dengan pencapaian Profil Pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

Future (Penerapan)

Pembelajaran Modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hajar Dewantara ini, memotivasi saya untuk berupaya melakukan hal-hal terbaik dalam proses pendidikan dan pengajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai seiring dan selaras dengan konsep dasar pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara. Seperti : Mengubah metode dan model pembelajaran di kelas yang dulu saya selalu memberi batasan-batasan dalam tugas, kini siswa bisa menyelesaikan tugas sesuai kreatifitasnya akan tetapi tetap sesuai dengan materi. Mengubah pandangan bahwa anak bukan seperti kertas putih kosong melainkan tabula rasa ( samar-samar sudah ada goresan dan tugas pendidik mempertebal lakunya) Mengubah cara pandang terhadap anak yang semula berorientasi pada nilai menjadi berorientasi pada proses. Merancang dan melakukan asessmen diagnostik awal untuk mengetahui profil anak. Merancang pembelajaran sesuai dengan hasil asessmen diagnostik awal yang telah dilakukan, Membuat kesepakatan di awal pembelajaran. Melaksanakan pembelajaran yang berinovasi dengan metode berkolaborasi, mandiri dan menyenangkan bagi peserta didik sehingga pendidikan berpusat pada peserta didik.


Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.2

Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional Oleh : Sulaiman CGP Angkatan 9  SMP Negeri 17 Tangerang Selatan Kali ini saya akan menulis menge...